Orang-orang sering kali membicarakan keinginan mereka untuk
jatuh cinta seperti di kisah dongeng dan dalam hati saya tertawa. Waktu saya masih kecil dan membaca
dongeng atau menonton film-film tentang putri yang cantik, saya membayangkan
jatuh cinta seperti itu. Keluargaku meyakinkanku bahwa hal itu tak pernah
terjadi dalam kehidupan sesungguhnya. Orang tuaku tidak ingin harapanku terlalu
tinggi terhadap sesuatu yang mereka percaya bakal tak terjadi. Satu hal yang
telah aku pelajari sepanjang waktu adalah bahwa orang tua tidak selalu benar. “mungkin
saja”
Waktu duduk di bangku Sma , saya pergi bermain bola volley
di pinggir pantai bersama teman, pada liburan sekolah. Di pantai saya bertemu
seorang cewek bernama Devy.kita selalu bersama-sama mengelilingi pinggir pantai
semenjak pertemuan itu. Ketika tiba waktunya pulang, hatiku benar- benar hancur.
Saya tahu kita bisa memiliki sesuatu yang istimewa jika diberi kesempatan; ada
perasaan khusus di antara kita. Namun rumah Devy dan rumahku jaraknya lumayan
jauh, dan kami terlalu muda untuk bisa mengendarai larut malam.
kita bertukar nomor handphone, dan
berjanji untuk terus berhubungan meskipun rasanya tidak mungkin kami akan
pernah bertemu lagi.
Keluarga dan teman-temanku
menyebutku tidak dewasa karena mengatakan saya kangen pada Devy. Pada saat saya
menerima sms darinya, mereka tertawa dan berkata padaku itu tak ada gunanya.
Tak seorangpun mengerti bagaimana perasaanku. saya tahu saya masih sangat
belia, tapi saya tidak percaya ada batas umur untuk jatuh cinta. Suatu perasaan
mengisi hatiku setiap kali memikirkan Devy. Orang tuaku mengatakan ini bodoh,
perasaan yang berlebihan yang nanti dengan sendirinya akan hilang, namun mereka
keliru.
saya tidak percaya kata "tidak
mungkin". Apapun bisa terjadi bila kau benar-benar menginginkannya. Selama
berapa lama, saya dan Devy saling kontak-kontakan. Kami saling menelepon.
Bersamaan dengan semakin bertambahnya usia kami, saya kadang-kadang berpikir takkan bertemu dengannya lagi. Sms darinya pun
semakin jarang, dan kini teleponnya hanya datang beberapa kali dalam sebulan.
saya tidak pernah memberi tahu Devy bagaimana perasaanku kepadanya, karena
semua orang selalu mencoba menyalahkan perasaanku dengan mengatakan itu sama
sekali takkan ada hasilnya.
Sekarang saya sudah duduk di bangku
kuliah. Sudah empat tahun berlalu sejak aku pertama kali bertemu dengan Devy. Kita
sudah saling mengetahui segala sesuatu tentang yang lain, dan, walaupun sudah
bertahun-tahun tidak bertemu, perasaanku masih tetap sama. Satu-satunya perbedaan
adalah saya kini sudah lebih dewasa dan lebih matang, dan aku bisa bertindak
menuruti perasaanku.
Aku menerima sms dari Devy beberapa
minggu lalu. Pada lembaran terakhir ia menulis,
In,
kita sudah saling mengenal untuk waktu yang lama sekali. saya tahu sudah
bertahun-tahun saya tidak bertemu denganmu, dan mungkin ini kedengarannya tidak
masuk akal, tetapi saya jatuh cinta kepadamu. Sejak kita bertemu tak satu
haripun saya tidak memikirkan dirimu. Kau mengenalku lebih baik daripada aku mengenal
diriku sendiri, dan saya harus bertemu denganmu lagi. Aku bisa membayangkan
menghabiskan sisa hidupku bersamamu suatu hari nanti. Kedengarannya mungkin
sinting, tetapi kaulah satu-satunya pria yang bisa kubayangkan akan kuajak
untuk membangun keluarga nantinya. saya ingin kau datang ke pesta ulang tahunku,
dan aku ingin kau menginap dirumahku selama akhir pekan supaya kau bisa selalu
bersama. Ini adalah hari terpenting dalam kehidupan remajaku, dan aku ingin kau
melewatkannya bersamaku.
Ini adalah kata-kata paling tulus
yang pernah dikatakan seseorang kepadaku. Begitu banyak perasaan melintas dalam
benakku. Bahkan ketika saya masih bocah kecil pun, saya sudah tahu perasaan
bahwa saya dan Devy akan saling memiliki, akan tetap hidup dalam hatiku hari ini.
Mungkin suatu hari nanti saya dan Devy akan menikah. Atau mungkin kita hanya
akan terus manjadi teman maya sampai kita tua nanti. Atau mungkin kita tidak
akan berhubungan lagi dan hanya tinggal dalam kenangan. Yang saya tahu hanyalah
bahwa diriku telah diberi kehormatan untuk merasakan cinta seperti di cerita
dongeng, dan saya tidak akan pernah berhenti percaya pada takdir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar