Animasi Dua Dimmensi
Animasi dua dimensi atau animasi dwi-matra dikenal
juga dengan nama flat animation. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam
proses pembuatannya, antara lain dengan sistem:Cell Technique (Film Animasi
Teknik Sel)Teknik cell ini merupakan teknik dasar pembuatan film animasi
klasik. Rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan yang tembus pandang/sel
(cell). Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar
belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background)
dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat
menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.Proses pembuatan animasi
seperti ini mendominasi seluruh film animasi klasik yang juga masih dapat kita
nikmati hingga saat sekarang, seperti Scooby Doo, The Flintstone, dan
lain-lain. Perhatikan latar belakang film tersebut dengan teliti. Ketika adegan
kejar-kejaran terjadi, latar film terlihat diulang-ulang dengan gambar yang
sama.Teknik BayanganPada teknik bayangan figur setiap adegan dibuat dengan
mempergunakan lempengan karton atau kulit. Media tersebut digunting sesuai
karakter figurnya. Tokoh yang ditampilkan biasanya tampak samping agar
karakternya terlihat jelas.
Efek siluet yang ditimbulkan dari sorotan lampu di
belakang layar ke objek figur tersebut menjadikan kesan tersendiri saat
ditonton. Jika media tersebut dijauhkan dari layar akan terlihat membesar dan
jika ditempelkan ke layar akan terlihat ukuran media yang sebenarnya. Wayang
(bayang) kulit merupakan salah satu yang termasuk mempergunakan teknik
ini.Teknik Computing 2DAnimasi dua dimensi setelah perkembangan teknologi
komputer di era delapan puluhan juga merasakan imbasnya. Yang sangat signifikan
dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan
animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing
dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan
dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan.
Sementara dengan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang
kembali dari awal.Keunggulan lainnya adalah dalam penggandaan objek animasi.
Teknologi komputer memungkinkan penggunanya untuk tidak melakukan kegiatan yang
sama berulang-ulang. Hanya dengan copy dan paste maka gambar yang sama dapat
digandakan dan diolah kembali, diperbesar, diperkecil, ditambah maupun
dikurangi setiap elemennya. Kemudahan dalam segi fasilitas yang ditunjang oleh
teknologi ini memungkinkan setiap kita bisa mempelajarinya untuk membuat sebuah
animasi, baik berupa film maupun animasi sederhana.Teknik Computing 3D Berbeda
dengan teknologi animasi 2D, pada teknik 3D atau tiga dimensi, ilusi yang
disuguhkan terkesan memiliki ruang dan kedalaman. Pada gambar yang hanya
memiliki dimensi (ukuran) panjang dan lebar (2D) kesan kedalaman belumlah
muncul.
Ketika
dimensi ke tiga (kedalaman) berperan, maka ilusi tersebut baru terlihat nyata.
Logika matematis terlihat perannya di sini, ketika mengejawantahkan kesan ruang
suatu benda. TInggal lagi, bagaimana menyulap mata sehingga kesan (yang
sebenarnya 2 dimensi) menjadi tiga dimenPada abad ke-21 ini, di mana teknologi
computer dapat memanipulasi bentuk, maka perkembangan teknik animasi-pun
terkena imbasnya. Gambar yang biasa ditampilkan secara flat, dengan efek tiga
dimensi, sebuah benda yang direkayasa dapat dibidik pandangannya dari segala arah.1.
Animasi untuk Multimedia PembelajaranMultimedia pembelajaran, baik untuk
presentasi maupun pembelajaran mandiri, agar lebih efektif dalam penyampaian
pesan, ada baiknya dirancang animasi yang berhubungan dengan materi yang
disampaikan. Disamping sebagai appersepsi, juga dapat mengajak peserta didik
lebih dapat memahami secara mendalam materi pembelajaran yang sedang
diikutinya. Hal ini dapat terwujud dengan terlebih dahulu menguasai trik dan
teknik pembuatan animasi dengan berbagai software yang menunjang untuk
itu.Teknologi membuat segalanya jadi mudah.Selamat mencoba.
Animasi Dua Dimensi
Animasi dua dimensi atau animasi dwi-matra dikenal juga dengan nama flat animation. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain dengan sistem:Cell Technique (Film Animasi Teknik Sel)Teknik cell ini merupakan teknik dasar pembuatan film animasi klasik. Rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan yang tembus pandang/sel (cell). Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja.
Animasi Dua Dimensi
Animasi dua dimensi atau animasi dwi-matra dikenal juga dengan nama flat animation. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain dengan sistem:Cell Technique (Film Animasi Teknik Sel)Teknik cell ini merupakan teknik dasar pembuatan film animasi klasik. Rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan yang tembus pandang/sel (cell). Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja.
Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.Proses
pembuatan animasi seperti ini mendominasi seluruh film animasi klasik yang juga
masih dapat kita nikmati hingga saat sekarang, seperti Scooby Doo, The
Flintstone, dan lain-lain. Perhatikan latar belakang film tersebut dengan
teliti. Ketika adegan kejar-kejaran terjadi, latar film terlihat diulang-ulang
dengan gambar yang sama.Teknik BayanganPada teknik bayangan figur setiap adegan
dibuat dengan mempergunakan lempengan karton atau kulit. Media tersebut
digunting sesuai karakter figurnya. Tokoh yang ditampilkan biasanya tampak
samping agar karakternya terlihat jelas. Efek siluet yang ditimbulkan dari
sorotan lampu di belakang layar ke objek figur tersebut menjadikan kesan
tersendiri saat ditonton. Jika media tersebut dijauhkan dari layar akan
terlihat membesar dan jika ditempelkan ke layar akan terlihat ukuran media yang
sebenarnya.
Wayang (bayang) kulit merupakan
salah satu yang termasuk mempergunakan teknik ini.Teknik Computing 2DAnimasi
dua dimensi setelah perkembangan teknologi komputer di era delapan puluhan juga
merasakan imbasnya. Yang sangat signifikan dirasakan adalah kemudahan dalam
proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari
perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan
mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan
cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik
manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari
awal.Keunggulan lainnya adalah dalam penggandaan objek animasi. Teknologi
komputer memungkinkan penggunanya untuk tidak melakukan kegiatan yang sama
berulang-ulang. Hanya dengan copy dan paste maka gambar yang sama dapat
digandakan dan diolah kembali, diperbesar, diperkecil, ditambah maupun
dikurangi setiap elemennya. Kemudahan dalam segi fasilitas yang ditunjang oleh
teknologi ini memungkinkan setiap kita bisa mempelajarinya untuk membuat sebuah
animasi, baik berupa film maupun animasi sederhana.Teknik Computing 3D Berbeda
dengan teknologi animasi 2D, pada teknik 3D atau tiga dimensi, ilusi yang
disuguhkan terkesan memiliki ruang dan kedalaman. Pada gambar yang hanya
memiliki dimensi (ukuran) panjang dan lebar (2D) kesan kedalaman belumlah
muncul. Ketika dimensi ke tiga (kedalaman) berperan, maka ilusi tersebut baru
terlihat nyata. Logika matematis terlihat perannya di sini, ketika mengejawantahkan
kesan ruang suatu benda. TInggal lagi, bagaimana menyulap mata sehingga kesan
(yang sebenarnya 2 dimensi) menjadi tiga dimenPada abad ke-21 ini, di mana
teknologi computer dapat memanipulasi bentuk, maka perkembangan teknik
animasi-pun terkena imbasnya. Gambar yang biasa ditampilkan secara flat, dengan
efek tiga dimensi, sebuah benda yang direkayasa dapat dibidik pandangannya dari
segala arah.1. Animasi untuk Multimedia PembelajaranMultimedia pembelajaran,
baik untuk presentasi maupun pembelajaran mandiri, agar lebih efektif dalam
penyampaian pesan, ada baiknya dirancang animasi yang berhubungan dengan materi
yang disampaikan. Disamping sebagai appersepsi, juga dapat mengajak peserta
didik lebih dapat memahami secara mendalam materi pembelajaran yang sedang
diikutinya. Hal ini dapat terwujud dengan terlebih dahulu menguasai trik dan
teknik pembuatan animasi dengan berbagai software yang menunjang untuk
itu.Teknologi membuat segalanya jadi mudah.Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar